Kamis, 26 Januari 2012

Bahaya Lisan

AFATUL  LISAN (BAHAYA  LIDAH)*
1.     MAKNA  LIDAH
Lidah selalu membawa hal yang mudharat bagi manusia , betapa banyak orang yang tergelincir karena lidahnya , akibat tidak mampu menjaga ucapan dan perkataan yang keluar dari lidahnya. Oleh karena itu san;gat penting seorang muslim memahami bahaya lisan dalam kehidupan  .
Dua hal penting yang sering diingatkan Islam kepada kita  menjaga dan memelihara  dengan baik lidah dan tingkah laku. Rosulullah SAW bersabda :

“Siapa saja yang beriman kepada Allah SWT dan Hari Kiamat , hendaklahlah berkata yang baik atau diam “
2.      HAKIKAT LIDAH
Lidah adalah salah satu ayat Allah dan Nikmat-Nya. Wajib bagi manusia memelihara lidahnya dari dosa dan kemaksiatan  yang menimbulkan penyesalan dan kerugian. Karena lidah akan menjadi saksi pada hari kiamat.  (Q.S.An Nur : 24)

Pada hari ketika lidah,tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap semua yang dulu mereka kerjakan “
3.     FENOMENA BAHAYA LISAN
a.     Al kalamu fima la ya’nihi     (Ungkapan yang tidak berguna)
Nabi SAW Bersabda: “Siapa saja mampu menjaga sesuatu yang ada diantara dua janggut dandiantara  dua kaki ,aku jamin dia masuk surga” (H.R.Muttafaqqun’alaihi)

Kita hendaknya hanya mengucapkan hal-hal yang bermanfaat karena ucapan yang mubah dapat mengarah kepada hal yang makruh atau haram.
Jika seorang telah mengerti ia akan dihisab dan dibalas atas segala ucapan lidahnya, dia pasti tau bahaya kata-kata dan mempertimbangkannya dengan matang sebelum berucap. Allah SWT berfirman : “Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan, kecuali di dekatnya ada malaikat Rakib dan Atid “(Q.S.Qoff:18)
b.     Fudhulul kalam (berbicara secaraberlebihan )
Lidah memiliki kesempatan yang sangat luas untuk taat kepada Allah SWT dan berzikir kepada Nya ,selain kesempatan dalam kemaksiatan dan berbicara secara berlebihan .Semestinya kita mampu mengendalikan lidah untuk berzikir dan taat pada Allah sehingga meninggikan derajat kita.Adapun banyak berbicara tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hati dan menjauhkan diri dari Allah Azza wa jalla
Bahaya lidah sebenarnya besar sekali, Nabi Muhammad SAW bersabda : “Tidak akan lurus keimanan seseorang hamba hingalurus pula hatinya dan tidak akan lurus hatinyahingga lurus lidahnya. Seorang hamba tidak akan masuk surga selagi tetangganya belum aman dari kejahatan lidahnya.”

Allah SWT memberikan batasaan tentang pembicaraan  agar pembicaraan   bermanfaat dan berdampak bagi  sesama. (An Nisa :114)
c.      Al khoudh fil bathil  (Ungkapan yang mendekaati kebathilan dan maksiat)
d.     Al Miraa’ Wal Jadal  ( Berbantahan, bertengkar, dan debat kusir)
e.     Al khushumah wa istifa’ul haq (banyak omong untukmendapatkan haknya )
“Orang yang amat dibenci disisi Allah SWT adalah orang yang  banyak omong.”(al Hadist) .Oleh karena itu ,sseyogyanya setiap pemimpin menjaga ucapannya. Salah-salah, mulutnya menjadi sumber malapetaka karena “mulutmu harimaumu”
f.       Al Mizah ( Bercanda dan bersendau gurau)
g.     Bidza’atul lisan wal qaulul fahisy was-sab (Ungkapan yang menyakitkan)
h.     Al La’nu (Melaknat binatang atau benda , apalagi manusia)
i.       Al Ghina wasy syi’r ( ernyanyi dan bersyair)
j.       Attaqa’ur fil kalam ( berfasih-fasih dalam berbicara untuk menarik perhatian )
k.     Ifsya ‘Ussirri (Menyebarkan rahasia)
l.       Al Madhu (sanjungan yang menjerumuskan )
m.  Assukhriyah wal istihza’
n.     An-Namimah (Adu Domba atau menghasut )
o.     Al khatha’ fi daqa ‘iqul kalaam (  Bertanya yang bukan-bukanaa, sehhingga memberatkan orang yang menjawab )

4.     MENJAUHI  BAHAYA  LIDAH
1.     Menjaga mulut agar tidak kemasukan barang haram
2.     Menjaga mulut agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar